Pages

"Diriku umpama pelangi"

11/12/2012

Remaja


Remaja

Percintaan dialam remaja ,
Sememangnya istimewa ,
Ramai mempunyai kenangan tentangnya ,
Itulah cabaran hadapi alam remaja ,
Remaja ,
Berperasaan untuk bercinta ,
Ianya perasaan biasa sebenarnya,
Tambahan..melihat rakan lain sudah bercinta ,
Mulalah kita mencari teman jua ,
Hati gembira bila sudah berpunya ,
Senyum pula sampai ke telinga ,
Namun harus diingatkan jua ,
Bila berbicara tentang cinta ,
Ada baik dan buruknya ,
Kita harus berwaspada ,
Kawallah diri kita ,
Jangan nafsu memandu kita ,
Jagalah diri kita ,
Dengan tidak langgar batasan agama
Barulah hidup aman dan sentosa ,
Hidup jua tidak binasa .


Manusia biasa


Manusia biasa

 Kita manusia biasa ,
Yang mempunyai hati dan jiwa ,
Perasaan suci ada dalam diri semua ,
Namun..
Manusia disekeliling mengajar kita ,
Mengajar kita erti kesedihan ,
Mengajar kita erti gembira ,
Mengajar kita erti kejahatan ,
Mengajar kita erti kecewa ,
Sebagai manusia biasa ,
Waspadalah kita ,
Tak semua orang seperti kita ,
Kita tak tahu hati mereka ,
Ada yang baik,
Ada pula sebaliknya ,
Kita manusia biasa ,
Jangan terlalu suci pada mereka ,
Kita jua akan dipijak kepala ,
Jangan terlalu kejamlah pula ,
Kerana ini mempunyai karma ,
Apa yang kita lakukan akan dibalas jua ,
Tidak mengira darjat atau harta ,
Kerana manusia biasa ,
Kita perlu memaaf dan melupakan ,
Sememangnya ucapan maaf dibibir itu mudah ,
Namun melupakan dari ingatan itu bukan mudah ,
Maka berdoalah pada yang Esa .


Ombak pilu


Ombak pilu

Sekian bertahun bercinta ,
Kau hilang disaatku gembira ,
Dihari sepatutnya kita bersama ,
Robeknya hati dikala itu ,
Hilang segala cintaku padamu ,
Hilang , segala kepercayaanku padamu ,
Hilang segala kenanganku bersamamu ,
Hatiku retak seribu ,
Tika terima kiriman itu ,
Kiriman darimu ,
Oh , gelapnya duniaku ,
Kau katakan kau tak bisa bersamaku ,
Bibirku terkelu ,
Segala rasa ada didadaku ,
Titisan airmata seakan membeku ,
Kewarasanku seakan hilang disitu ,
Ingin ku katakan padamu ,
Pernah kau merasa ,
Perasaanku dikala itu ,
Sebak yang meresap didada ,
Malu yang tidak bisa ditanggung olehku .

Milik kita


Milik kita

Biar apa mereka kata ,
Bukan mereka yang berada ditempat kita ,
Sedih kita yang merasa ,
Gembira kita yang rasa ,
Inilah dunia kita ,
Inilah pilihan kita ,
Inilah cinta kita ,
Memang wujud manusia ,
Yang tidak suka melihat kita bahagia ,
Maka janganlah kita berputus asa ,
Kejar impian kita ,
Oh..segalanya milik kita ,
Andai kita berusaha ,
Oh..berjuanglah tuk hadapi cabaran ,
Jika itu sebuah impian ,
Kita yang menentukan hala tuju kita ,
Buatlah yang terbaik tuk diri kita .

Ada cinta Dalam benci


Ada cinta Dalam benci

Aku..
 jua bagai tiada percaya ,
Perasaan benci antara kita ,
Kini bertukar menjadi cinta ,
Gembiranya terasa dijiwa ,
Tiada lagi sengketa antara kita ,
Malah terjalin sebuah asmara ,
Aku..
Tersenyum teringatkan kenangan lalu ,
Kita berdua sememangnya tidak sebulu,
Ada saja yang tidak kena dimataku ,
Segala apa tentang dirimu ,
Namun takdir sudah tertulis ,
Aku..
Adalah untukmu ,
Sejuta kali bibirku ,
Mengatakan benci padamu ,
Hakikatnya kau dihatiku ,
Aku..
Ingin katakan padamu sayang ,
Marah-marahku tanda sayang ,
Gaduh-gaduhku tanda manja ,
Benci-benciku tanda cinta .



Merindui


Merindui


Rindu ,
Tidak bisa diungkap kata-kata ,
Ianya sungguh berbisa ,
Oh , ia telah menusuk ke kalbu ,
Tika kau jauh dari mataku ,
Sungguh aku tiada percaya ,
Kau pergi tuk selamanya ,
Bagai baru semalam kita bergurau senda ,
Dalam sekelip mata ,
Engkau telah tiada ,
Rindu ,
Telah mencengkam kalbu ,
Tak tahan sungguh aku menahan rindu ,
Menatap kembali saat-saat manis kita ,
Aku tersenyum gembira ,
Bila terkenang saat kita bersama ,
Rindu ,
Buat jiwaku bergelora ,
Tersedar dari alam maya ,
Oh..perit rasanya ,
Kenyataan yang sukar ku terima ,
Walau berjuta cara ku cuba ,
Ku tak bisa lupa ,
Kau yang bertakhta dijiwa ,
Rindu ,
Oh..kesepian melanda diriku ,
Tika kau tiada disisiku .


Perginya kau kekasih

Perginya kau kekasih 


Kasih ,
kau hilang kala ku buntu ,
kau hilang kala ku sendu ,
Disaat ku perlukan dirimu ,
Tuk bersama disisiku ,
Tuk menahan sebak didadaku ,
Tuk menempuhi cabaran itu ,
Kasih ,
Kau pergi..
Entah kemana .. ku tak tahu ,
Sendiri..ku mengubat pilu ,
Kasih ,
Mana pergi janji-janjimu ,
Yang selalu kau ungkapkan dulu ,
Tuk senantiasa disisiku ,
Walau apa jua berlaku ,
Kasih ,
Pedihnya hadapi rintangan itu ,
Pedih lagi mengenangkan dirimu ,
Kekasihku Oh!
Aku merintih pilu ,
Menitis air mataku ,
Kasih,
Kenangkan kau tiada guna lagi ,
Mengapa ku mempercayaimu sebelum ini ,
Oh..bagai belati menusuk kalbu ,
Tika kau pergi dariku disaat itu .